Sunday, November 11, 2012

Kitab Ajaib Anti-Pesimis

Judul: UNPUPULAR! 
Penulis: Niken Anggrek 
Penerbit: Bentang Belia 
Terbit: Juni 2012 
Tebal: vi+214 hlm
 
Kehidupan muda mudi, khususnya kalangan pelajar penuh warna-warni. Setiap saat aktifitas mereka dihiasi dengan gelak tawa, canda tawa, suka duka, cinta, dan keinginan untuk memiliki produk tekhnologi super baru. Kehidupan semacam ini bagi kalangan remaja (pelajar) hal yang lazim. Bahkan, tiada hari bagi mereka selain mengisi waktu dengan hiburan dan pencarian jati diri. Ibarat sebuah lagu, belajar di masa muda bagai mengukir di atas batu dan belajar di masa tua seperti mengukir di atas air. Memiliki produk tekhnologi baru di kalangan remaja ini sudah menjadi simbol bergengsi. Sehingga, sebagian kalangan pelajar saling berkompetisi memiliki produk tekhnologi yang serba wah. Hasil produk tekhnologi ini semisal Ipad, Notebook, BB, dan produk tekhnologi canggih lainnya. Untuk memiliki produk canggih ini harus dengan duit lumayan besar. Sebab, produk tekhnologi canggih ini di lempar ke pasaran karena kualitas dan daya tariknya yang beda dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Promo ini menjadi magnet kuat bagi kalangan pelajar untuk bisa memilikinya. Selain karena kepentingan komunikasi yang cepat, memiliki hasil produk tekhnologi baru ini menjadi gengsi tersendiri. Nah, bagaimana jika keinginan memiliki produk tekhnologi tersebut tidak mendapat respon ortu? Arum Sekarjati, tokoh yang dijadikan rujukan dalam novel ini, hanya bisa gigit jari. Hasratnya memiliki produk tekhnologi yang baru ini tidak terwujud (hanya sebatas imajinasi). Sekian kali, Arum mengadu kepada Maminya. Yah, curhat kepada Ibunya ini dengan harapan bisa mengetuk hati Maminya agar bersedia membelikan ponsel, laptop, tas baru, dan kelengkapan sekolah lainnya. Sayang, setiap Ortu memiliki perbedaan kharakter. Ibarat pepatah, beda danau beda pula ikannya. Harapan Arum Sekarjati hanya bertepuk sebelah tangan. Semua keinginan dia tak satupun yang dikabulkan Maminya. Apakah Sekar marah kepada Ibunya? Marah, kesal atau apapun istilahnya saat lagi Ortu tak mendukung kita harus ditekan semaksimal mungkin. Sekar, adalah sosok anak yang pandai menjaga emosi. meski Maminya tutup mata dengan keinginannya dia tidak pernah menyerah. Apalagi sampai ngambek bolos sekolah. Rasa optimis terus dia pupuk, untuk membuktikan bahwa apa yang dia inginkan demi dan untuk aktifitas belajarnya. Kegigihan berbuah keuksesan. Dengan bermodal sabar dan berhati besar, Sekar akhirnya mampu menjadi orang yang terbaik di sekolahnya. Namun, Ortu Sekar kali ini patut dilabeli dengan istilah negatif. Sebab, meski sudah berhasil meraih prestasi namun HP Arum Sekarjati tidak pernah diganti. Andaikan anda (pembaca) menjadi Arum Sekarjati apa yang akan dilakukan? Tetap optimis atau Pesimis? Buku ini layak menjadi bahan rujukan dalam mensiasati pesimis, emosional dan patah semangat. Karya dalam bentuk sastra remaja ini sangat asyik menjadi ’kitab suci’ mengatasi galau. Anda penasaran? Selamat membaca!

Peresensi: Zaitur Rahem
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Tarate Pandian Sumenep

0 comments:

Post a Comment